SOAL ILMU LINGKUNGAN
1. Jelaskan
prinsip EBT tipe fuel cell.
- Bagaimanakah
cara membuat bioetanol?
- Apa itu
penipisan ozon ? Bagaimanakah reaksi kimia penipisan ozon ?
- Jelaskan
dengan sketsa tiga tipe kontak antar lempeng.
- Tindakan
seharai-hari apa saja yang dapat menekan timbulnya gas rumah kaca?
6. Bagaimanakah prinsip waste to energy ?
- Faktor-faktor
apa saja yang menentukan penggunaan tanah ?
- Mengapakah
jargon save our planet begitu penting dan urgen ? Jelaskan argumentasi
anda.
- Apa fungsi
biopori dan sumur peresapan?
- Jelaskan
dengan sketsa prinsip kerja energi gelombang laut tipe tidal (pasang
surut)
Jawaban:
1.
Fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan mengubah
hidrogen dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi listrik
dan panas. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan motor listrik.
Konverter dari energi kimia menjadi energi listrik dengan memanfaatkan
kecendrungan hidrogen dan oksigen untuk bereaksi dimana operasi jangka
panjangnya dapat terus menerus terjadi selama bahan bakarnya dapat terus
disuplai yaitu hidrogen dan oksigen. Gas hidrogen dan oksigen secara
elektrokimia dikonvert menjadi air.
Anoda : H2 → 2 H+ + 2 e-
Katoda : ½ O2 + 2 H+ + 2 e- → H2O
Reaksi total : H2 + ½ O2 → H2O + energi
listrik + kalor
Skemanya
sebagai berikut:
Keterangan:
Hidrogen di
dalam sel dialirkan menuju sisi anoda sedangkan oksigen di dalam udara
dialirkan menuju sisi katoda. Pada anoda terjadi pemisahan hidrogen menjadi
elektron dan proton (ion hidrogen). Ion hidrogen ini kemudian menyebrang dan
bertemu dengan oksigen dan elektron di katoda dan menghasilkan air.
Elektron-elektron yang mengandung muatan listrik ini akan menuju katoda melalui
jaringan eksternal. Aliran elektron-elektron inilah yang akan menghasilkan arus
listrik.
2.
Cara membuat bioetanol (bahan dari singkong) yaitu sebagai berikut:
a.
Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis
dapal dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.
b.
Keringkan singkong yang telah dicacah
hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek.
Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan
bahan baku
c.
Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki
stainless si eel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai
volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100"C selama 0,5 jam. Aduk
rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.
d.
Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke
dalam langki sakarifikasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi
glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati
menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong. perlu 10
liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi
cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebclum digunakan, Aspergilhis dikuhurkan
pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur
gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati
e.
Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah
menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi
gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi
pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17—18%. Itu adalah kadar gula
maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces unluk hidup dan bekerja mengurai
gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebth tinggi, tambahkan air hingga
mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir
agar mencapai kadar gula maksimum.
f.
Tutup rapat tangki fermentasi untuk
mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal.
Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi
optimal, jaga suhu pada 28—32"C dan pH 4,5—5,5.
g.
Setelah 2—3 hari, larutan pati berubah
menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan
etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6—12% etanol
h.
Sedot larutan etanol dengan selang
plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan
protein.
i.
Meski telah disaring, etanol masih
bercampurair. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan
campuran air dan etanol pada suhu 78"C atau setara titik didih etanol.
Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih
100°C. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga
terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.
j.
Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan
tidak dapat larut dalam bensin. Agar larul, diperlukan etanol berkadar 99% atau
disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95%
itu dipanaskan 100"C. Pada suhu ilu, etanol dan air menguap. Uap keduanya
kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati.
Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap
dieampur denganbensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120— 130 lifer bir
yang dihasilkan dari 25 kg gaplek
3.
Penipisan ozon merupakan jenis kerusakan ozon yang
dihadapi atmosfer bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya aktivitas manusia.
Proses reaksi kimia pada penipisan ozon:
a. Reaksi destruksi/perusakan ozon dan terbentuknya O2
dapat berlangsung melalui dua jalan :
O + O2 → 2O2
O3 + O3 → 3O2
Reaksi ini dihasilkan melalui reaksi yang kompleks
dengan katalis gas dan radikal, seperti atom Cl, NO, OH. Reaksi OH dapat
terbentuk oleh perusakan uap H2O, gas buangan dari pesawat supersonik.
Radikal Cl dapat berasal dari chloroflurocarbon (CFCl atau CFC- I I dan CF2Cl
atau CFC-12 ) yang banyak digunakan pada pendingin (refrigerator) dan bahan
bakar (propelan).
b. Sifat stabil dari CFC yang sangat bermanfaat di bumi
ini memberikan peluang baginya untuk merusak lapisan ozon. CFC yang terdifusi
ke stratosfer akan mengalami pemutusan ikatan kimianya oleh radiasi UV-C
menghasilkan khlor-khlor bebas yang bersifat sangat reaktif, kemudian mengikat
sebuah atom oksigen dari molekul ozon (O3) sehingga mengubah ozon
tersebut menjadi molekul oksigen (O2). Reaksi perubahan ozon menjadi
molekul oksigen adalah sebagai berikut:
CFCl3 + uv –> CFCl2
+ Cl-
Cl- + O3 –>
ClO + O2
O2 + uv energi
–> 2O
ClO + 2O
–>
O2 + Cl-
Cl- + O3 à –> ClO + O2
Masuknya
CFC ke atmosfer menimbulkan proses reduksi-oksidasi (redoks) antara ozon dengan
unsur-unsur halogen dari senyawa CFC dan yang sejenisnya. Setiap molekul CFC
mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Sedangkan senyawa halon (berasal dari
unsur halogen) mampu merusak 10 kali lebih efektif dibandingkan dengan CFC. CFC
mengurai ozon menjadi oksigen dan sebuah oksigen bebas radikal yang menimbulkan
suatu lapisan oksigen sehingga lapisan ozon menjadi semakin tipis yang mudah
tertembus sinar ultraviolet dari matahari. Semakin menipisnya lapisan ozon di
atmosfer, bahkan sampai berlubang, dapat menimbulkan bencana. Karena manusia
akan bermandikan sinar ultraviolet dengan intensitas tinggi yang dapat
mengundang penyakit kanker kulit, katarak, serta penurunan sistem kekebalan
tubuh.
FC)
terlepas ke atmosfer, maka molekul CFC akan terurai menjadi atom C sendiri yang
sangat reaktif terhadap atom O (rumus molekul ozon adalah O3).
Ketika atom C dari pecahan freon bertemu dengan molekul O3, maka
atom C akan menarik satu atom O dari ozon, yang akan mengakibatkan
timbulnya karbon monoksida (CO) dan ozon menjadi oksigen biasa (O2)
karena kehilangan satu atom O-nya, ditambah lagi, ketika CO terbentuk, maka
mereka akan menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon (O3) lain
sehingga menciptakan CO2, oleh karena itu ozon sebagai pelindung
bumi dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki
efek rumah kaca yang dapat menahan panas di bumi. Dengan demikian bumi akan
menjadi semakin panas.
4.
Penjelasan tiga tipe kontak antar lempeng:
a.
Batas divergen, yaitu masing-masing lempeng saling
menjauhi satu sama lain. Terbentuk rekahan pada lantai samudera dan keluarnya
magma yang berasal dari mantel bumi.
b.
Batas konvergen, yaitu ketika dua lempeng bertemu
dan bertabrakan satu sama lain. Terbentuk busur gunungapi pada lempeng benua.
c.
Batas transform, dimana dua lempeng saling
bergesekan satu sama lain.
5.
Tindakan seharai-hari apa saja yang dapat menekan
timbulnya gas rumah kaca yaitu sebagai berikut:
a.
Penghijauan
b.
Hemat listrik
c.
Memanfaatkan energi alam
d.
Efisien dalam menggunakan kendaraan bermotor
e.
Sosialisasi tentang pemanasan global
6.
Prinsip
waste to energy
a.
Pengoperasian
di bawah manajemen yang professional, terampil, kompeten
b.
Manajer
dan staf terdidik dalam rangka untuk mengarahkan dan mengoptimalkan proses
pembakaran, dengan pemulihan energy dan untuk meminimalkan emisi dengan daur
ulang abu secara maximal serta dengan penanganan gas residu yang aman.
c.
Mengoptimalkan
pemulihan panas dan/atau listrik.
d.
Menyediakan
akses yang hanya dikendalikan dan digunakan oleh pengguna yang berwenang.
e.
Mengukur
semua sampah yang masuk dengan satuan berat
f.
Melakukan
inspeksi secara acak terhadap beban sampah yang masuk. Ini dirancang untuk
mendetaksi dan mencegah pembakaran sampah yang tidak cocok.
g.
Hanya
menerima sampah/limbah yang masuk dalam izin.
h.
Adanya
pelatihan personil.
i.
Penanganan
limbah dan pembakaran sampah harus memenuhi standar tempat kerja baik nasional
maupun local untuk keselamatan, perlindungan kesehatan, dan eksposur pekerja.
7.
Faktor-faktor yang menentukan penggunaan tanah yaitu
sebagai berikut:
a.
Faktor fisik dan biologis,
b.
Faktor pertimbangan ekonomi dan
c.
Faktor institusi (kelembagaan)
Faktor
fisik dan biologis mencakup kesesuaian dari sifat fisik seperti keadaan
geologi, tanah, air, iklim, tumbuh-tumbuhan, hewan dan kependudukan. Faktor
pertimbangan ekonomi dicirikan oleh keuntungan, keadaan pasar dan transportasi.
Faktor institusi dicirikan oleh hukum pertanahan, keadaan politik, keadaan
sosial dan secara administrasi dapat dilaksanakan.
8. Alasan jargon save our planet begitu penting
dan urgen adalah
Karena planet
(khususnya bumi) tempat tinggal makhluk hidup, melakukan aktivitas, dan adanya hal-hal penunjang kelangsungan
makhluk hidup itu sendiri. Apabila kita tidak menjaga sumber daya alam maka
lama-kelamaan sumber bencana akan banyak dan sumber kehidupan akan hilang.
9.
Fungsi biopori dan sumur peresapan adalah sebagai
berikut:
a. Memaksimalkan air
yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
b. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
c. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
d. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
e. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
f. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
g. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
b. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
c. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
d. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
e. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
f. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
g. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
10. Sketsa prinsip
kerja energi gelombang laut tipe tidal (pasang surut)
Prinsip kerjanya:
Prinsip kerja teknologi yang mengkonversi
energi gelombang laut tipe tidal menjadi energi listrik adalah mengakumulasi
energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Singkatnya proses ini
memanfaatkan energi kinetik yang ada pada gelombang laut untuk menggerakkan
turbin. Air ombak naik ke dalam ruang generator, kemudian air yang naik menekan
udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar. Saat air
turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin
kembali.
Sketsa dalam keadaan pasang
26/09/2014
Dikerjakan oleh: Ordeli Yamotuho Zalukhu
Mahasiswa Teknik Sipil-Universitas Teknologi Yogyakarta
Boleh di-Share :
Contoh Soal dan Pembahasan Ilmu Lingkungan
4/
5
Oleh
Ir. Ordeli Zalukhu
Post a Comment
Terima kasih telah menambahkan komentar yang positif. Lihat komentar lainnya via PC.